Pendidikan Maju, SDM Unggul, Indonesia Produktif!


Pendidikan Maju, SDM Unggul, Indonesia Produktif!


https://images.app.goo.gl/VXgR3cWHd8qB2s9J8


Hanya anak bangsa sendirilah yang dapat diandalkan untuk membangun Indonesia,
tidak mungkin kita mengharapkan dari bangsa lain.
-B.J. Habibie

Kata orang, Indonesia negeri yang kaya. Kaya alamnya, juga kaya manusianya. Menurut teropong para ahli, Indonesia tengah mendapatkan bonus demografi. Di mana lebih banyak manusia berusia produktif dibanding manusia berusia tidak produktif. Bagai dua mata uang, ada sisi pandangan yang berbeda. Pertama, dianggap bagus karena mampu menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Kedua, dianggap boomerang bagi pemerintah karena jika tidak dioptimalkan dengan baik akan jadi beban demografi.
Sementara Jokowi, sang Presiden terpilih periode 2019-2024, menjadikan SDM sebagai fokus pemerintahannya. “SDM Unggul, Indonesia Maju” didaulat menjadi slogannya. Ia menekankan bahwa jika memfokuskan pengembangan SDM dengan cara-cara baru, maka bonus demografi akan menjadi batu loncatan.
Pendidikan adalah kunci dari segalanya. Menurut penulis, jika ingin mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas maka langkah awalnya dimulai dari pendidikan. Manusia-manusia berkualitas lahir dari pendidikan yang bagus. Pergi ke sekolah bukan cuma mencari ilmu, tapi juga menanam karakter meski sebutir biji. Bukan cuma otak, tapi hati. Otak yang diajarkan membangun, hati yang diajarkan mencintai. Membangun bangsa dan mencintai tanah airnya.
Pemerintah harus lebih memerhatikan kembali pendidikan di Indonesia. Nomor satukan pendidikan, agar di kemudian hari gedung-gedung tinggi di sana milik anak bangsa. Proyek-proyek di sana dikerjakan dan dikelola oleh anak bangsa. Dipimpin oleh anak bangsa sendiri. Bukan bangsa lain.
Jangan menjadi budak di negeri sendiri, itu ungkapan nasehat yang selalu penulis dengar dan pahami. Indonesia sangat bisa menciptakan SDM unggul asalkan memfasilitasi anak-anak bangsa untuk belajar lebih banyak lagi. Membiarkan otak-otak mereka bekerja mengeluarkan ide-ide baru. Membiarkan hati-hati mereka untuk meresapi lebih banyak lagi.
Generasi zaman ini yang merupakan bonus demografi butuh lebih banyak ekplorasi. Ide-ide baru dan segar butuh di fasilitasi. Mereka bisa lebih berkembang dan produktif. Ambil contoh adalah Kadin yang menyelenggarakan lomba blog competition bagi anak-anak bangsa. Kadin Indonesia berusaha membuka pikiran anak bangsa untuk menuliskan harapan, aspirasi, atau sarannya dalam mewujudkan SDM unggul. Hal ini tentu berdampak baik bagi produktivitas bangsa Indonesia.
Akan segera muncul bibit-bibit unggul melalui pendidikan. Bisa bersaing secara nasional maupun internasional. Sumber daya manusia sendiri akan meningkat kualitasnya, sehingga dapat mewujudkan cita-cita Indonesia maju.
Jokowi sendiri sebenarnya sudah mengungkapkan bahwa lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan akan didukung untuk melakukan pembenahan agar mampu menghadapi perubahan. Jika memang benar, alangkah bahagianya karena lembaga-lembaga pendidikan bisa melakukan eksplorasi lebih luas untuk menghadapi bonus demografi.
Para tenaga pendidik yang tengah berusaha memperjuangkan pendidikan juga sepatutnya diberi dukungan yang layak. Dukungan bisa memicu semangat mengajar para calon bibit-bibit bangsa.
Sekali lagi, penulis ingin menekankan pentingnya pendidikan jika ingin menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Membangun itu butuh proses yang tidak mudah. Namun, dengan kerja sama yang baik tentu memungkinkan proses itu bisa terlewati. Seperti Kadin yang sudah 51 tahun menjadi mitra membangun Indonesia.
Mengutip kalimat dari gubernur Jakarta, Anies Baswedan: Kekayaan terbesar sebuah bangsa adalah manusianya, bukan sumber daya alamnya. Tugas kita sebagai sang bonus demografi membuktikan bahwa Indonesia bisa maju dan bersaing dengan bangsa lain. Lantai dasarnya adalah melalui pendidikan.
Pendidikan Maju, SDM Unggul, Indonesia Produktif!


Komentar