Aku punya tahi lalat di hidung. Aku punya double chin. Aku punya kulit sawo matang. Aku punya hidung pesek. Aku punya bibir yang berisi. Aku kurusan. Aku gendutan. Aku jelek.
That's it. Aku melihat kekurangan fisik diri sendiri. Semua tidak akan terjadi kalau bukan 'kata orang' yang pelakunya berasal dari orang terdekat kita. Mau marah nggak enak, mau diam menyakitkan. Serba salah, kan?
Setengah dari perempuan di dunia menganggap fisiknya buruk sampai terus menghakimi diri sendiri. Setengah lagi menganggap fisiknya terlalu bagus sampai merendahkan orang lain. Lucu, ya?
Ah, pasti kamu akan berkomentar, "Siapa bilang? Nggak semua, kok, kayak begitu. Kamu cuma perlu self-love aja. Jangan dengerin kata orang, deh."
Justru perkataanmu yang membuat orang semakin tidak percaya diri. Justru perkataanmu yang menyakitkan hati. Justru perkataanmu yang membuatku ingin memaki.
Tuhan menciptakanmu begitu indah, Sayang. Tuhan menciptakanmu begitu sempurna. Mata yang bisa berkedip. Hidung yang bisa membau dan bernapas. Mulut yang bisa berbicara. Anggota badan yang bisa menopang. Jadi, kita kurang apalagi?
Sayang, mulut kita terlalu banyak mengomentari fisik orang lain. Mulut kita terlalu banyak berkata, "Eh, lu gendutan, ya?" "Eh, lu kurus banget, deh, kayaknya?" "Sekarang lu ada double chin, ya?" Aku tahu kamu juga memberi saran bagus seperti, "Lu kayaknya harus olahraga, deh!" atau "Gue, kan, olahraga terus setiap hari, lu mau liat perut sixpack gue?"
Gue kan begini, gue kan begitu.
Hihi, udah ya, jangan bikin orang tambah insecure. Kasihan, lho, dia. Membuatnya terus menganggap fisiknya kurang, tidak sempurna.
Sebenarnya menulis begini pun tidak akan mengubah apa pun. Kita akan terus merasa kekurangan. Setelahnya, kita akan menghakimi orang lain tanpa sengaja. Iya, aku tahu kamu nggak sengaja. Bangga boleh, tetapi jangan sampai perkataan banggamu itu menyakiti orang lain, ya.
Salam sayang☺❤
wow, I unintentionally read this article and I think I know what you're talking about. yor inner is right. keep beauty flames you from the inside. I, you, we, are worth more than anything. calanghaeyo!
BalasHapus